KEMITRAAN menjadi salah satu lembaga yang menerima dana hibah dari IDRC dan OAK Foundation untuk melakukan penelitian terkait isu perubahan iklim. Pada prosesnya, KEMITRAAN juga mendapat dukungan untuk meningkatkan kapasitasnya sebagai lembaga think tank di Indonesia. 

Sebagai bagian dari upaya peningkatan kapasitas, KEMITRAAN telah mengikusertakan enam penelitinya untuk mengikuti pelatihan sertifikasi riset metodologi kuantitatif dan kualitatif. Pelatihan ini diselenggarakan secara online oleh Konsorsium Lembaga Peneliti Sosial, yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu; tahap pertama dilaksanakan tanggal 23-26 April 2021 untuk metodologi penelitian kuantitatif; dan tahap kedua tanggal 28-31 Mei 2021 untuk penelitian kualitatif. 

Tidak hanya prosesnya mendapatkan respon positif dari peserta, materi yang diberikan dirasakan cukup me-refresh pengetahuan. “Hal positif yang saya terima dalam pelatihan ini tentang pembahasan lintas bidang yang dapat digunakan sebagai refleksi saya ketika menyusun studi lintas bidang,” ucap Petra, salahs atu peneliti KEMITRAAN yang menjadi peserta pelatihan metode kualitatif. 

Selain Petra, Riana, seorang peneliti perempuan yang juga mengikuti pelatihan menuturkan “Saya bersyukur dapat diikutsertakan dalam lokakarya ini. Melalui fasilitas peningkatan kapasitas yang dilakukan dalam project ini, dia akhirnya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang metodologi penelitian. Bahkan, mendapatkan peningkatan cara berpikir dalam membuat penelitian, yang sebelumnya saya tidak mengerti sama sekali.” 

Sementara menurut Irfan, peneliti KEMITRAAN lain yang memiliki ketertarikan dalam big data, “Pengalaman paling menarik tentang big data tetapi kurang bisa membuat metodologinya karena memang bisa dikatakan yang baru ya.”

Setelah menyelesaikan training pada hari terakhir, pengetahuan peserta diuji dengan serangkaian post test, penulisan esai dan ujian sertifikasi. “Ujian pre tes dan pasca tes yang diberikan juga cukup menarik karena pertanyaannya cukup baru. Tugas membuat essay tentang penelitian kuantitatif juga sangat menantang karena membutuhkan kreativitas dan ide untuk berpikir tentang desain risetnya,” ungkap Rizki Affiat. Saat ini, keenam peneliti KEMITRAAN telah memiliki sertifikasi baik kualitatif maupun kuantitatif.

Disamping sisi peningkatan pengetahuan substantif yang dimiliki oleh peneliti, secara administratif pun sertifikasi ini memberikan manfaat. Peneliti yang tersertifikasi ini juga telah memenuhi prasyarat untuk dapat mengakses dana-dana riset yang tersedia melalui mekanisme pembiayaan pemerintah. Saat ini, keenam peneliti telah bergabung sebagai tim ahli untuk kegiatan penelitian Indonesia Governance Index (IGI) bersama Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri. Selanjutnya, mereka akan berkontribusi dalam riset Climate Budget Tagging (CBT) dan Indonesia Governance Index (IGI) yang fokus pada isu ketahanan perubahan iklim. Selanjutnya, peneliti yang telah menerima pelatihan tentang riset akan berbagi pengetahuan kepada staf KEMITRAAN lain sebagai bagian dari penguatan kapasitas seluruh staf.