BERITA

Pekalongan 34 CM

Sunday, 30th Dec 2018 00:01 WIB

News image

Kota kota di dunia sedang menghadapi dampak pemanasan global. Mulai dari Meksiko, Venezia, Bangkok, Manila serta kota kota lainnya. Ketika seluruh Kota telah mempersiapkan infrastruktur, tidak demikian dengan kota-kota di wilayah pesisir pulau Jawa, salah satunya Pekalongan.

Jakarta menurut laporan BBC Asia (13 Agustus 2018), menjadi Kota yang tenggelam paling cepat di dunia, dengan rata-rata penurunan tanah setinggi 25 cm per tahun. Tapi penelitian terbaru Kemitraan menemukan tanah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, menurun lebih cepat, rata-rata 34 cm per tahun.

Hal ini menyebabkan hampir sepertiga wilayah Kota Pekalongan tenggelam permanen. Padahal Kota Pekalongan merupakan Kota Batik warisan dunia, bahkan tercatat di jaringan kota kreatif oleh UNESCO. Banjir rob yang melanda Kota Pekalongan selama hampir 2 dekade menyebabkan turunnya produktivitas para pembatik tradisional, karena kelangkaan air bersih dan lahan kering untuk memproses kain batik.

Bu Azizah, salah satu dari puluhan ribu warga Pekalongan yang berprofesi sebagai pembatik tradisional, lagi -lagi harus meninggikan lantai rumahnya agar tidak terendam air.

Lalu apa kata H.M Saelany Machfudz, Walikota Pekalongan? Apa upaya pemerintah kota? Siapa yang harus bertanggung jawab atas bencana berkepanjangan ini? Benarkah infrastruktur yang sedang dibangun saat ini sudah tepat? F

Film karya Lexy Junior Rambadeta yang berjudul “Pekalongan 34 CM” dan bekerja sama dengan lebih dari 30 komunitas Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan dengan dukungan dari Robert Bosch Stiftung ini berusaha menunjukan bagaimana perjuangan warga Kota Batik dalam menghadapi bencana rob, disertai dengan analisa ahli Geospasial Partnership for Governance Reform, Irendra Radjawali, penyebab banjir rob makin parah.

Jumat, 28 Desember 2018 bertempat di Ruang Amarta, Pemerintah Kota Pekalongan, berhasil menyedot lebih dari 350 penonton yang datang dari berbagai profesi dan usia. Film ini juga diluncurkan bersamaan dengan film Ada Juang Di Tanah Tergenang