BERITA

Pemerintah Kota Pekalongan dan Komunitas Bangun Sinergi Lewat Film

Tuesday, 19th Mar 2019 18:13 WIB

News image

Kota Pekalongan, Info Publik – Komunitas Save Pekalongan bekerjasama dengan Kemitraan memproduksi dua film pendek bertema rob. Kedua film tersebut bertajuk “Pekalongan 34 CM” dan “Ada Juang di Tanah Tergenang”. Keduanya diputar dan dibahas bersama semua komunitas di Kota Pekalongan, bertempat di Ruang Amarta Sekda Kota Pekalongan, Jumat (28/12) malam. Tidak hanya komunitas, acara tersebut juga dihadiri oleh OPD terkait, seperti BPBD, Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih, dan seluruh masyarakat Kota Pekalongan.

Acara dibuka dengan penampilan stand up comedy dari komunitas stand up Kota Pekalongan. Penampilan dari anak-anak komika berhasil membuat seluruh yang hadir tertawa pecah. Kemudian, film “Pekalongan 30 CM” diputar, dimana film ini merupakan film dokumenter tentang kondisi air yang mencapai 34 cm, dan bagaimana air itu naik. Yang kedua, film “Ada Juang di Tanah Tergenang” bercerita tentang perjuangan seorang anak yang rindu daratan kering. Ia ingin sekali punya sepatu baru namun setelah memilikinya, dia justru hanya memakai ketika sampai sekolah, kemudian dilepas.

Sutradara film tersebut, Taufiq Canting mengutarakan alasan kenapa ia ingin membuat film itu. Salah satunya adalah, saat ia berkeliling ke seluruh pesisir Kota Pekalongan dan menjumpai seorang anak. “Saya ketemu dengan seorang anak, ia sedang duduk-duduk. Terus dia ngobrol keinginan punya daratan,” jelas Canting. Ia pun menambahkan, tujuan dibuatnya film ini, untuk menunjukkan bahwa Kota Pekalongan ini memiliki bencana dan kurang dipublikasikan.”Dianggapnya rob ini adalah hal biasa, padahal bencana rob ini akan menyengsarakan anak-anak,” tambahnya.

Melalui film ini, Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih berharap agar nanti ada sinergi antara Pemkot Pekalongan, Komunitas, juga masyarakat sekitar. Senada dengan itu, Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman komunitas. “Dari dua film tersebut, semoga tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga tuntunan bagi mereka,” tutur Saelany. Kedepannya, Pemkot Pekalongan akan membangun tempat untuk wadah berkumpulnya komunitas. “Untuk membangun itu, nanti kita akan usulkan melalui proposal ke bekhraf. Untuk masalah lahannya nanti kita carikan,” pungkas Saelany.

(Tim Info Publik, Kominfo Kota Pekalongan)

Kota Pekalongan, Info Publik – Komunitas Save Pekalongan bekerjasama dengan Kemitraan memproduksi dua film pendek bertema rob. Kedua film tersebut bertajuk “Pekalongan 34 CM” dan “Ada Juang di Tanah Tergenang”. Keduanya diputar dan dibahas bersama semua komunitas di Kota Pekalongan, bertempat di Ruang Amarta Sekda Kota Pekalongan, Jumat (28/12) malam. Tidak hanya komunitas, acara tersebut juga dihadiri oleh OPD terkait, seperti BPBD, Sekda Kota Pekalongan Sri Ruminingsih, dan seluruh masyarakat Kota Pekalongan.

Acara dibuka dengan penampilan stand up comedy dari komunitas stand up Kota Pekalongan. Penampilan dari anak-anak komika berhasil membuat seluruh yang hadir tertawa pecah. Kemudian, film “Pekalongan 30 CM” diputar, dimana film ini merupakan film dokumenter tentang kondisi air yang mencapai 34 cm, dan bagaimana air itu naik. Yang kedua, film “Ada Juang di Tanah Tergenang” bercerita tentang perjuangan seorang anak yang rindu daratan kering. Ia ingin sekali punya sepatu baru namun setelah memilikinya, dia justru hanya memakai ketika sampai sekolah, kemudian dilepas.

Sutradara film tersebut, Taufiq Canting mengutarakan alasan kenapa ia ingin membuat film itu. Salah satunya adalah, saat ia berkeliling ke seluruh pesisir Kota Pekalongan dan menjumpai seorang anak. “Saya ketemu dengan seorang anak, ia sedang duduk-duduk. Terus dia ngobrol keinginan punya daratan,” jelas Canting. Ia pun menambahkan, tujuan dibuatnya film ini, untuk menunjukkan bahwa Kota Pekalongan ini memiliki bencana dan kurang dipublikasikan.”Dianggapnya rob ini adalah hal biasa, padahal bencana rob ini akan menyengsarakan anak-anak,” tambahnya.

Melalui film ini, Sekda Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih berharap agar nanti ada sinergi antara Pemkot Pekalongan, Komunitas, juga masyarakat sekitar. Senada dengan itu, Walikota Pekalongan, Saelany Machfudz mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman komunitas. “Dari dua film tersebut, semoga tidak hanya menjadi tontonan, tapi juga tuntunan bagi mereka,” tutur Saelany. Kedepannya, Pemkot Pekalongan akan membangun tempat untuk wadah berkumpulnya komunitas. “Untuk membangun itu, nanti kita akan usulkan melalui proposal ke bekhraf. Untuk masalah lahannya nanti kita carikan,” pungkas Saelany.

(Tim Info Publik, Kominfo Kota Pekalongan)