BERITA

Pemkot dan DPRD Pekalongan Siap Bangun Kolaborasi dengan Komunitas

Wednesday, 24th Oct 2018 16:04 WIB

News image

Selasa, 23 Oktober 2018 18:16

PEKALONGAN- Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan jejaring komunitas yang ada di Pekalongan. Termasuk dalam upaya menanggulangi dampak dari perubahan iklim seperti banjir rob dan penyiapan Pekalongan sebagai smart city atau kota cerdas.

Hal tersebut dikatakan Walikota Pekalongan M Saelany Mahchfudz saat kegiatan workshop ''Smart Citizen for Pekalongan Smart City'', Selasa (23/10). Acara ini diikuti perwakilan sekitar 33 komunitas yang ada di Pekalongan.

'' Komunitas adalah salah satu kekuatan penting masyarakat sipil. Karena itu, kami dari jajaran Pemkot akan siap untuk membangun kolaborasi dengan berbagai komunitas yang ada di Pekalongan dalam proses pembangunan daerah,'' tuturnya.

Saelany menambahkan, Pemkot Pekalongan selama ini selalu terbuka untuk bergandengan dengan siapapun dalam proses pembangunan. Sebab dalam menjalankan fungsinya, Pemkot tidak bisa sendirian dalam bekerja. Karena itu, dirinya menyambut baik keberadaan jejaring komunitas yang ada di Pekalongan, apalagi mereka mayoritas berasal dari generasi milenial yang kreatif, kritis dan tersambung dengan media sosial serta teknologi digital. Komunitas  diharapkan bisa bersama-sama dengan Pemkot dalam memajukan daerah, serta menangani berbagai persoalan yang ada di tengah masyarakat.

'' Salah satu tantangan Pekalongan saat ini misalnya adalah bencana rob yang mengenai sebagian wilayah Pekalongan. Pemkot akan sangat senang jika teman-teman komunitas bisa ikut terlibat dalam penanganan permasalahan ini. Dalam konteks smart city juga demikian. Komunitas diharapkan bisa mendukung terbentuknya smart society bersamaan dengan smart goverment dalam mendorong terwujudnya Pekalongan smart city,'' tuturnya.

Menjembatani

Selain walikota, acara juga dihadiri Ketua DPRD Kota Pekalongan Balqies Diab, Sekda Pekalongan Sri Ruminingsih, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sri Budi Santoso. Ada juga Head Knowledge Managemen and Learning Lembaga Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia Inda Loekman, Ketua Tim Penggagas Aplikasi Jakarta Smart City Prasetyo Andy W dan Julia Sondag dari Robert Bosch Stiftung Foundation.

Ketua DPRD Kota Pekalongan Balqies Diab mengatakan hal senada. DPRD akan siap berkolaborasi dengan berbagai komunitas yang ada di Pekalongan. Dirinya juga mengapresiasi pertemuan yang digelar sebab bisa menjembatani antara pemerintah daerah, DPRD, masyarakat sipil dan juga masyarakat ekonomi.

'' Sebagai Ketua DPRD saya sangat mendukung. Semuanya harus bergandengan tangan dalam memajukan Pekalongan. Kita menyambut baik jika ada semangat dari masyarakat sipil melalui komunitas untuk terlibat aktif berpartisipasi dalam pembangunan daerah,'' tuturnya.

Head Knowledge Managemen and Learning Lembaga Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan di Indonesia Inda Loekman mengatakan, kualitas tata kelola pemerintahan ditentukan oleh empat aktor. Terdiri dari kepala daerah dan DPRD, birokrasi, masyarakat sipil dan masyarakat ekonomi atau bisnis. Ke empat aktor ini harus membangun kolaborasi untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang baik guna mencapai keberhasilan pembangunan.

'' Di Pekalongan, saat ini untuk aktor masyarakat sipil ada modal sangat bagus. Ini ditunjukan dengan keberadaan jejaring komunitas yang memiliki semangat berpartisipasi dalam tata kelola pemerintahan, sekaligus penanganan permasalahan sosial. Partisipasi ini harus diikuti komunikasi dengan tiga aktor lainnya sehingga proses kolaborasi akan bisa berjalan dengan baik. Termasuk dalam penanganan rob dan penyiapan Pekalongan menjadi smart city atau kota cerdas,'' tuturnya. (trisno suhito)