Pekalongan (Antaranews Jateng) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah masih kesulitan dalam penanganan penanggulangan perubahan iklim karena terbatasnya kewenangan pemda mengatasi program tersebut.

Wali Kota Pekalongan, Saelany Machfudz di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa aspek tata kelola perubahan iklim menjadi aspek paling penting untuk mendasari program adaptasi dan mitigasi yang akan dan telah dilakukan pemerintah daerah.

"Hanya saja dengan, terbatasnya kewenangan yang dimiliki pemda menjadi salah satu penyebab penanganan perubahan iklim tidak bisa dilakukan secara maksimal," ujarnya.

Menurutnya terbatasnya kewenangan pengelolaan sungai dan jalan yang menjadi milik provinsi berdampak pada pemeliharaannya yang tidak jelas apakah menjadi tanggung jawab pemda atau provinsi.

"Oleh karenanya, kami telah menyampaikan persoalan ini pada presiden pada pertemuan seluruh kepala daerah di Jakarta, belum lama ini. Saya harapkan presiden, anggaran pemeliharaan bisa diserahkan pada pemda," jelasnya.

Ia berharap pada semua pihak dapat menunjukan dimana pembenahan yang harus dilakukan sehingga dapat menjadi acuan agar daerah ini memiliki persiapan dalam menghadapi perubahan iklim yang cenderung ekstrim.

Peneliti Lembaga Kemitraan Bagi Pembaharuan Tata Kelola Pemerintahan Lenny Hidayat mengatakan pembagian kewenangan berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Daerah sering menghambat program penanggulangan perubahan iklim di daerah.

? ? "Kehutanan, wilayah pesisir, sungai, dan sektor lain yang terdampak justru bukan menjadi wewenang daerah terdampak (Kabupaten/Kota) namun wewenang provinsi. Hal inilah yang menyulitkan daerah melakukan mitigasi (penanganan) perubahan iklim," sebutnya.

Kendati demikian, tambahnya pemkot/pemkab dapat berperan pada perubahan iklim di sektor adaptasi dengan meningkatkan ketahanan masyarakat agar dampak terhadap perubahan iklim seperti banjir rob dapat diminimalkan.

"Pendidikan, kesehatan, perekonomian, dan perempuan menjadi sektor terdampak yang dapat secara langsung ditingkatkan pemda, dengan meningkatkan kualitas pendidikan, mencegah penyakit yang diakibatkan banjir rob," katanya.